Pelangi Mahasiswa








Semua meyakini bahwa pendidikan merupakan infrastruktur penting dalam membangun dan memajukan peradaban suatu bangsa. Jika ditarik dalam konteks keindonesiaan, maka pendidikan merupakan syarat penting untuk menunjang pembangunan nasional yang menuntut kesiapan dan kemampuan sumber daya manusia. Sebab tanpa pembangunan sumber daya manusia, sangat tidak mungkin untuk menjadi bangsa yang maju dan beradab. Harus jujur diakui, bahwa sejauh ini pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai permasalahan yang rumit terutama dalam masalah mahalnya biaya pendidikan sehingga terkesan untouchable. Di sisi yang lain, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa pemerintah sudah berusaha dan bekerja untuk memperbaiki dan memajukan pendidikan di indonesia. Pemerintah telah banyak menghasilkan kebijakan dan membantu berlangsungnya pendidikan siswa, terutama melalui bantuan-bantuan langsung seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan bantuan beasiswa bagi pelajar yang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, namun tidak mampu secara ekonomi. Di antara program beasiswa pemerintah yang telah lama berjalan adalah Bidik Misi.
            Program beasiswa Bidik Misi merupakan program seratus hari kerja Menteri Pendidikan Nasional pada tahun 2010 yang pada intinya bertujuan untuk meningkatkan daya jangkau masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan yang tentu diikuti oleh peningkatan kualitas pendidikan. Beasiswa Bantuan Pendidikan Miskin Berprestasi atau biasa disingkat Beasiswa Bidik Misi ini memegang semula ditujukan bagi siswa di jenjang SMA dan sederajat yang berasal dari keluarga biasa yang dikatakan kurang mampu dalam segi ekonomi namun siswa tersebut memiliki potensi dalam melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Sejak pintu akses Bidik Misi dibuka pada 2010, sebanyak 149.180 mahasiswa (sampai tahun akademik 2013/2012) anak keluarga kurang mampu dapat mengenyam pendidikan tinggi di berbagai kampus terkenal di Indonesia, termasuk di perguruan tinggi swasta. Dimulai dari kurang lebih 20 PTN di Indonesia, kini beasiswa Bidik Misi sudah dapat diakses oleh calon mahasiswa yang akan melanjutkan studi di lebih dari 80 PTN maupun PTS di Indonesia. Begitu juga di tahun-tahun setelahnya hingga saat ini. Bidik Misi menjadi “pelangi” yang memberikan kebahagiaan dan semangat baru bagi siapa pun yang ingin maju bersama pendidikan. Sehingga tidak aneh ketika jumlah pendaftar semakin meningkat dari tahun ketahun karena tawaran bantuan ini cukup menggiurkan, yaitu meliputi pembayaran SPP tiap semester kuliah secara gratis dengan ditambah biaya hidup dan biaya kegiatan ekstrakulikuler selama empat tahun masa kuliah.Biaya hidup sendiri berkisar 600.000 hingga 650.000 per-bulan/per-mahasiswa di seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia.  Sehingga sangat berdampak terhadap peningkatan pendidikan di Indonesia yaitu  terputusnya kesenjangan ekonomi dengan keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Terbukanya kesempatan ini pun ternyata direspon baik oleh hasil prestasi yang di torehkan mahasiswa Bidik Misi selama kuliah di perguruan tinggi, mulai dari menjuari kompetisi akademik mau pun non akademik mulai dari kancah lokal hingga internasional. Maka tidak heran jika, lulusan Bidik Misi banyak melahirankan sarjana yang lulus dengan cumlaude.
Singkatnya, Bidik Misi adalah program bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup dari pemerintah selama menjadi mahasiswa. Bidik Misi menurut saya sendiri adalah tangga harapan siswa yang bercita-cita menjadi mahasiswa. Pemutus rantai kemiskinan, yang menjadikan mahasiswa semangat dalam mengenyam pendidikan dengan berbagai prestasi. Membuat mahasiswa yang awalnya nothing menjadi something. Memang benar, setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Pelangi tidak akan muncul sebelum turunnya hujan. Pelangi akan membawa kebahagiaan bagi setiap orang yang melihatnya. Bila di ibaratkan pelangi dan hujan, maka Bidik Misi lah yang menjadi pelangi itu. Ia memberikan kebahagiaan bagi mahasiswa yang sedang mengalami kesulitan terutama dalam biaya pendidikan.
Bagi masyarakat awam seperti saya untuk berpikir menuntut ilmu dengan bayaran saja masih harus berpikir dua kali. Apalagi menjadi seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri dengan lingkup orang-orang yang berada/mampu. Namun, saya memiliki impian sederhana yaitu ingin mendapat status “Maha” dalam kategori siswa/pelajar. Mimpi itu pun kini bisa terwujud. Sebelumnya, saya tidak berani bermimpi setinggi langit. Namun, pada kenyataannya mimpi itu lah yang membawa terbang ke langit. Mimpi akan datang bersama harapan kepada setiap orang yang berani bermimpi. Bagaimanapun kondisi kehidupan manusia, harapan akan selalu ada. Harapan sederhana yang diimpikan adalah ingin menjadi mahasiswa dengan tanpa mengeluarkan biaya dari penghasilan orang tua. Dengan berharap kepada Allah swt lalu di barengi dengan beberapa usaha untuk mendapatkan biaya tersebut, Allah pun mengabulkan harapan dan do’a itu. Saya berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan mendapat beasiswa. Berhasil masuk Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yaitu universitas negeri satu-satunya yang ada di Jakarta merupakan suatu kebanggaan. Bagaimana tidak, menjadi salah satu orang yang beruntung lolos seleksi dari sekian banyaknya siswa yang ikut tes,. Terlebih lagi, mendapatkan beasiswa yang dimana dari awal tes sampai masuk kuliah tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Allah swt memang baik. Dari sekian banyaknya mahasiswa baru yang mengikuti program bidikmisi akan di seleksi lagi hanya untuk mahasiswa yang benar-benar layak untuk mendapatkannya.
Menurut informasi dari ANTARAnews, bahwa Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Djaali mengatakan “ UNJ menerima 280 mahasiswa baru yang dinyatakan lulus Program Bidik Misi melalui Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)”. Dari tahun sebelumnya, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menerima 390 mahasiswa baru dalam program Bidik Misi melalui jalur SBMPTN, kini hanya 280 mahasiswa baru yang diterima.
Bidik Misi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mahasiswa penerima bantuan pendidikan Bidik Misi khususnya dalam kurun waktu 2017-2021. Bidik Misi memiliki 13 persyaratan yang wajib untuk ditaati. Apabila di kemudian hari mahasiswa penerima Bidik Misi tidak dapat memenuhi aturan-aturan tersebut, maka beasiswa nya terpaksa dicabut. Persyaratan tersebut diantaranya harus aktif dalam kegiatan perkuliahan, menjaga nama baik almamater Universitas Negeri Jakarta (UNJ), memberikan keterangan dan data pribadi yang benar, dan sebagainya. Awalnya, ketika membaca syarat dan ketentuan menjadi mahasiswa Bidik Misi, saya sempat merasa takut. Takut jika tidak bisa memberikan manfaat yang nyata untuk Bidik Misi sendiri. Akan tetapi, ketika saya pikirkan lagi persyaratan tersebut sebenarnya untuk membangun mahasiswa itu sendiri agar termotivasi memberikan kontribusi yang nyata. Kontribusi baik untuk dunia kampus maupun negeri ini.  
Bukan hanya persyaratan, tetapi Bidik Misi juga mempunyai program-program  yang wajib diikuti oleh semua peserta mahasiswa baru Bidik Misi. Diantaranya seperti SEBISI (Semarak Bidik Misi), BISTIK (Bidik Misi Akustik), PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), PMW (Program Mahasiswa Wirausaha), program unggulannya, dan lain-lain. Program unggulan tersebut dinamakan kampung Bidik Misi. Kampung Bidik Misi adalah suatu program pelatihan dan pembinaan rutin dimana hanya ada di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang dilaksanakan setiap tahun oleh kemahasiswaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pada tahun 2017 ini telah masuk dalam generasi yang ke 7.
Salah satu cara untuk berterima kasih kepada pemerintah adalah dengan memberikan kontribusi-kontribusi dan manfaat yang nyata untuk negeri ini. Oleh karena itu, mahasiswa Bidik Misi wajib mengikuti semua persyaratan dan program-programnya. Dengan adanya Bidik Misi sebagai pemutus rantai kemiskinan, akan memberikan peluang untuk anak-anak bangsa yang tetap ingin mengenyam pendidikannya sampai di perguruan tinggi. Allah swt menciptakan manusia dengan cara-Nya yang luar biasa. Membuat segala ketidakmungkinan menjadi mungkin dan mudah. Kesulitan dan kesedihan bila di kehendaki maka akan menjadi lebih mudah. Menjadi keluarga Bidik Misi adalah suatu anugerah. Bersatu dalam persaudaraan yang disebut Bidik Misi menjadi suatu keberuntungan Tidak perlu berpanjang kata, harapan selanjutnya adalah semoga Bidik Misi tetap menjadi “pelangi” mahasiswa yang bisa memberikan kebahagiaan berupa bantuan biaya pendidikan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Saran yang bisa disampaikan adalah agar Bidik Misi lebih berdaya guna dan benar-benar tepat sasaran dalam seleksi beasiswanya. Seleksi yang tepat perlu dilakukan sebab untuk menghindari penyalahgunaan dana yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang tidak mampu dalam biaya pendidikan. Kemudian juga, beasiswa Bidik Misi sangat patut dipertahankan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang memiliki keinginan melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Hal itu sangat penting sebab semakin tingginya kualitas pendidikan yang dimiliki sumber daya manusia, maka tidak menutup kemungkinan akan mengubah negara nya menjadi negara yang lebih maju dan beradab.
Akhir kata, mohon maaf  bila ada kekurangan karena sejatinya manusia tidak luput dari kesalahan. Semoga dengan adanya lomba essay ini bisa menyalurkan curahan rasa terimakasih untuk Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Bidik Misi juga memotivasi semua orang terutama di kalangan mahasiswa bahwa semua orang berhak memiliki harapan dan meraih impiannya. Saya harap tulisan ini dapat bermanfaat dan memotivasi para pembaca.
Terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Bidik Misi. Dengan adanya beasiswa ini, saya bisa berkuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Terimakasih Bidik Misi, pelangi mahasiswa. Bidik Misi memberikan manfaat nyata! Hidup Mahasiswa!

#SEBISI2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN BISNIS RITEL

MENULIS BAGIKU

Observasi Mahasiswa Peduli Koperasi (OMALISI)